Home | Sitemap | PMI Pusat | Kunjungi Situs Kami yang Baru

PMI : TAHAP PEMULIHAN DINI DI MENTAWAI BUTUH PERHATIAN

Memasuki hari ke-14 atau dua pekan pascabencana tsunami di Mentawai, warga korban bencana masih membutuhkan perhatian intensif. Terkait upaya pemulihan dini (early recovery), Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menyatakan bahwa tahap tersebut menjadi bagian yang juga sama pentingnya dengan tahap operasi tanggap darurat bencana.

“Penanganan korban bencana dalam tahap pemulihan dini, justru butuh perhatian dan bantuan dari banyak pihak. Dalam tahap ini, PMI akan membantu pembangunan rumah hunian sementara untuk warga korban bencana Mentawai,” ucap Ketua Umum PMI Jusuf Kalla terkait rencana pembangunan sebanyak 516 unit rumah warga Mentawai yang rusak parah akibat tsunami.

Tercatat, PMI menargetkan memberikan donasi sebesar Rp 5juta untuk setiap unit rumah warga yang akan dibangun kembali.

Jusuf Kalla menegaskan, “Memasuki tahap pemulihan dini ini, masyarakat korban bencana di Mentawai masih membutuhkan bantuan dengan perkiraan nilai Rp 10 milyar sampai Rp 15 milyar untuk membangun rumah mereka.”

Kabar terkini dilaporkan, tim PMI yang terdiri dari Sekjen PMI Budi A. Adiputro, Pengurus Pusat PMI bidang Penanggulangan Bencana Soemarsono, dan Pengurus Pusat PMI Bidang Relawan dan IT Bernard S. Jonosisworo dan jajaran PMI Provinsi Sumatera Barat tengah melakukan koordinasi intensif terkait rencana bantuan pembagunan hunian sementara bagi korban bencana Mentawai.

“Kini masih dirapatkan dan didiskusikan untuk membahas teknis bantuan pembangunan rumah ini,” tutur Bernard S. Jonosisworo, selaku Pengurus Pusat PMI Bidang Relawan dan IT sekaligus sebagai tim kerja penanggulangan bencana Merapi, Mentawai, dan Wasior, Senin siang (8/11) di Padang, Sumatera Barat.

PMI dalam operasi tanggap darurat bencana di Mentawai selama ini, telah mendirikan tiga posko. Pertama, posko utama PMI di wilayah Sikakap, dan dua sub posko PMI di Boswa, Pulau Sipora dan di Pulau Pagai Selatan. PMI juga tetap mengaktifkan 4 unit helikopternya untuk distribusi bantuan dan layanan medis. Selain itu, operasi penanganan korban bencana di Mentawai juga ditempuh melalui jalur laut. PMI menggunakan 1 unit kapal motor untuk mobilisasi dari Sipora menuju Pagai Selatan dan sebaliknya.

Pada hari Minggu (7/11), PMI sudah menjangkau dusun terpencil di Taikako dan memberikan layanan medis kepada para korban luka di sana. Melansir data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, hingga Senin (8/11) tercatat sementara korban luka berat akibat bencana tsunami Mentawai mencapai 173 orang, dan luka ringan mencapai 325 orang. Selain itu 13 orang korban yang mengalami luka berat telah dirujuk ke RS. M Djamil Padang. Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tsunami di Mentawai sebanyak 448 orang dan masih mungkin bertambah, karena masih ada korban yang hilang sebanyak 56 orang.*


(Dok. Foto dari Indra Yogasara, Staf Divisi Komunikasi Markas Pusat PMI dan PMI Provinsi Sumatera Barat)

Untuk informasi lebih  lanjut, dapat menghubungi: Arifin Muh. Hadi, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI, Hp. 0811943952.